Kajian Online : Ramadhan Sudah Dekat, Apa yang Kita Persiapkan?
Rangkuman Kajian Online
Tema : Ramadhan Sudah Dekat, Apa Yang Kita Persiapkan?
Bintang Tamu : Ustadzah Syarifah Fatimah Iksir Al-Hamid
Diadakan oleh : Taklim Santai Official (Madrasah Online dan Komunitas Taklim Khusus Muslimah)
Bulan Rajab Sebagai Syahrullah
Saat ini kita memasuki bulan Rajab. Bulan Rajab disebut juga Syahrullah, bulannya Allah, yaitu bulan dimana kita menyambungkan hati kita dengan Allah. Allah memanjakan kita dengah kasih sayang-Nya, maka selayaknya kita sebagai hamba lebih banyak lagi beristighfar dan lebih meningkatkan ibadah kita.
Manusia selalu saja ingin menyambungkan hatinya kepada sesama manusia. Maka di bulan inilah hendaknya kita menyambungkan hati kita dengan Allah dengan cara memperbaiki fardhu ‘ain kita.
Saat kita sudah punya ikatan dengan Allah maka segala yang kita inginkan akan dikabulkan oleh Allah.
Cerita Seorang yang Memuliakan Bulan Rajab
Diceritakan bahwa ada seorang perempuan yang ketika meninggal dunia dan kemudian dikuburkan, lalu jasadnya dipindahkan oleh Allah SWT ke tempat yang mulia, bisa disebut dengan surganya liang lahat/alam kubur. Perempuan tersebut selama hidupnya sangat memuliakan bulan Rajab.
Disampaikan bahwasanya orang-orang yang ketika datang bulan Rajab kemudian ia memperbaiki adabnya, memperbaiki akhlaknya, memperbaiki lisannya, memperbaiki ibadahnya dan lainnya maka Allah akan mengangkat jasadnya menuju satu tempat yang sudah disiapkan Allah tersebut, meninggalnya pun khusnul khotimah.
Beberapa Peristiwa di Bulan Rajab
- Kemenangan umat islam dalam Perang Tabuk dimana umat islam melawan pasukan Romawi yang sudah sangat terkenal kekuasaannya. Tapi Allah kemudian memenangkan umat Islam.
- Lahirnya seorang pemuda mulia yang kemudian diangkat oleh Nabi SAW menjadi menantu Beliau, yaitu Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
- Terjadinya peristiwa Isra Mi'raj, peristiwa yang menjadi salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Di bulan ini dan saat peristiwa ini Nabi SAW berjuang untuk umat islam. Peristiwa yang menjadi awal perintah sholat. Kenapa Nabi mendapatkan perintah sholat pada bulan Rajab, bukan pada bulan lain sedangkan banyak bulan-bulan yang mulia? Hal itu karena bulan Rajab adalah Syahrullah. Dalam al-Qur’an , perintah sholat disebutkan dengan kata “Dirikan Sholat”, yang mengandung arti bahwa asbab sholat adalah bertawajjuh kepada Allah. Sholat bukan hanya sebagai perintah kewajiban saja. Sholat itu seperti surat cinta kita kepada Allah karena kita sholat ingin menyambungkan hati dengan Allah. Kita tidak bisa dekat dengan Allah jika kita tidak memiliki sambungan itu, yaitu sholat.
Menyambut Ramadhan Sejak Bulan Rajab
- Niatkan bulan Rajab ini untuk mendekatkan diri dengan Allah, untuk menyambungkan hati kita dengan Allah, memperbaiki diri, mengoreksi hubungan kita baik dengan Allah, keluarga, suami, maupun tetangga dan lainnya. Orang yang beramal pada bulan Rajab maka malaikat pun tidak tahu pahala yang diberikan Allah, saking besarnya pahala tersebut.
- Dunia ini hanyalah persinggahan. Kita disini hanya bertamu dimana tuan rumahnya adalah Allah SWT. Maka apa yang bisa kita berikan terhadap tuan rumah? Dunia tempat kita menanam. Disebutkan bahwa Bulan Rajab adalah bulan yang sangat baik untuk kita menanam amal kebaikan. Hingga datanglah bulan Sya’ban dimana tanaman tersebut harus kita pupuk. Pupuknya adalah cinta kita kepada Rasul serta ahlul bait. Di bulan Sya’ban kita memperkokoh ikatan kita dengan Allah melalui Nabi Muhammad SAW. Kemudian datanglah bulan Ramadhan. Maka pada bulan ini Allah akan memperbaiki dari semua yang ada pada diri kita.
Jagalah dirimu dari dosa ini!
Disebutkan bahwa dosa yang paling besar pada diri manusia ada pada tiga tempat. Tiga tempat itu yaitu mata, telinga dan lisan yang mana ketiganya diibaratkan saluran yang nantinya akan bermuara ke hati. Jika kita tidak bisa menjaganya maka rusaklah hati.
- Pada mata, ketika kita melihat sesuatu maka bisa timbul sifat meremehkan. Iblis dikeluarkan Allah dari surga karena mempunyai sifat sombong dan meremehkan. Ketika Allah menyuruh Iblis untuk sujud kepada Adam, Iblis menolak dan berkata kenapa harus ia bersujud kepada Adam. Adam diciptakan dari tanah sedangkan ia dari api. Inilah yang membuat iblis dikeluarkan dari surga karena kenagkuhannya.
- Disampaikan bahwasannya pandangan ahli maksiat itu kadang lebih cantik daripada pandangan ahli taat. Contohnya seorang perempuan pezina (ahli maksiat) yang melihat seorang perempuan yang taat, ia pun merasa bahwa beruntungnya perempuan yang taat tersebut. Pandangan mereka kepada orang yang taat itu baik. Sedangkan, kadang-kadang seorang yang taat melihat ahli maksiat maka ia melihatnya dengan pandangan yang buruk dan meremehkan. Disinilah ujian seseorang. Padahal pernah ada kisah seorang ahli ibadah yang diakhir usianya menjadi su’ul khotimah. Sedangkan, ada seorang pelacur yang hanya memberi minum seekor anjing membuat akhir hidupnya husnul khotimah. Maka dari itu, kita tidak tahu tentang diri orang lain. Hidayah itu milik Allah. Allah yang maha mengetahui jadi kita hendaknya menjaga mata dan hati kita.
- Telinga, lisan, dan mata saling mempengaruhi satu sama lain hingga ujungnya di hati. Pandangan mata dan apa yang kita dengar bisa jatuh ke lisan dan lisan itu bahkan bisa menjadi sebab tersebarnya hal-hal yang tidak baik.
Nasehat dari Ustadzah Syarifah Fatimah Iksir Al-Hamid
- Pandanglah semua orang dengan pandangan husnudzon. Dengarlah yang baik-baik. Lisan kita mungkin berkata yang tidak baik maka rubahlah karena hanya kita yang dapat merubahnya, bukan orang lain.
- Jika ada orang yang mengolok-olok kita maka jangan jadikan lisan kita sama dengan mereka.
- Orang yang selalu memandang orang lain dengan pandangan husnudzon maka Allah akan membersihkan hatinya. Berusahalah menjadi orang yang mampu husnudzon kepada orang lain, hilangkan su’udzon. Karena pandangan su’udzon inilah yang mempengaruhi mata, telinga, lisan dan hati.
- Ambil ibrah dari apa yang kita lihat. Dimana saja ada ilmu yang Allah berikan. Jangan pandang siapa yang memberi nasehat tapi pandanglah apa yang disampaikannya.
- Berhusnudzon dengan apa yang kita lihat, berhati-hati dalam berbicara serta ketika mendengar sesuatu maka kita harus tabayyun atau mencari kejelasan dan kebenarannya terlebih dahulu. Jika mata, telinga dan lisan sudah terjaga maka kita akan dekat dengan Allah SWT.
- Berusahalah memberi kebahagiaan. Bahagiakan orang tua kita. Jangan sampai kita menjadi anak yang terlambat dalam memberi kasih-sayang kepada orang tua kita. Begitupun juga kepada suami, anak serta tetangga kita dan lainnya.
- Ingatlah bahwa badan kita itu ibarat mobil dan setinya adalah hati. Secantik apapun badanmu, mobilmu, jika tidak ada setirnya maka tidak bisa jalan. Ketahuilah bahwa yang menjalankan dirimu adalah hati. Jika hatimu cantik, engkau akan cantik dihadapan Allah. Perkara dari kecantikan itu adalah akhlak bukannya penampilan diri.
******
Demikianlah Rangkuman Kajian Online bersama Ustadzah Syarifah Fatimah Iksir Al-Hamid dengan tema "Ramadhan Sudah Dekat, Apa yang Kita Persiapkan?" yang diadakan oleh Taklim Santai Official.
Semoga bermanfaat
Posting Komentar untuk "Kajian Online : Ramadhan Sudah Dekat, Apa yang Kita Persiapkan? "