Amalan dan Doa Rabu Wekasan
Rabu Wekasan adalah istilah yang disematkan oleh orang-orang Indonesia, khususnya warga Nahdliyyin (NU), untuk hari Rabu terakhir bulan Shofar. Di daerah tertentu juga ada yang menyebutkan dengan istilah Arba Mustamir.
Para kaum Sholihin dari kalangan ahli kasyaf menyebutkan bahwa dalam setahun ada sebanyak 320.000 macam bala' yang turun ke dunia dan bala tersebut turun secara serentak di hari Rabu terakhir bulan Shofar.
Maka barangsiapa yang melakukan sholat sunah mutlak pada hari tersebut sebanyak 4 rakaat dan berdoa setelahnya, insyaallah Allah akan menjaganya dari bala tersebut pada hari itu dan sepanjang tahun.
Adapun tatacara sholatnya adalah sebagai berikut :
1. Laksana sholat sunah mutlak 4 rakaat dengan 2 kali salam dan waktunya bisa kapan saja, yang penting bukan di waktu yang diharamkan sholat. Niatnya :
أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya : "Saya niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah ta’ala."
2. Setelah membaca al-Fatihah, baca Surat Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq dan An-Nas sekali setiap rakaat.
3. Setelah sholat selesai bacalah doa berikut :
Selain melakukan sholat sunah mutlak, sebagian kaum sholihin juga menganjurkan untuk membaca surat Yasin 1 kali dan pada saat membaca ayat ke 58, yaitu :
سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ
hendaknya diulang-ulang sebanyak 313 kali. Setelah selesai membaca surat Yasin, bacalah doa berikut :
(Referensi : kitab Kanzu An-Najah wa As-Surur)
PENTING!
Sholat yang dilakukan pada Rabu Wekasan ini statusnya adalah sholat sunah mutlak, sehingga kita boleh melakukannya baik di hari Rabu terakhir bulan Shofar atau di hari-hari lainnya.
Melakukan suatu hal dengan harapan mendapatkan sesuatu atau terhindar dari sesuatu dalam agama Islam disebut dengan tafaul (تفاؤل) dan bukanlah hal yang terlarang selama yang dilakukan bukanlah maksiat.
Maka dari itu, sholat sunah yang dilakukan pada hari Rabu Wekasan termasuk katagori tafaul sehingga tidaklah dilarang. Juga bukan perkara bid'ah karena melakukan sholat sunah mutlak bukanlah hal yang baru dan boleh dikerjakan kapan saja.
Kebalikan dari tafaul adalah tasyaum (تشاؤم), yaitu meninggalkan suatu hal karena takut akan terjadinya sesuatu, seperti tidak mau pergi ke keluar rumah di Rabu terakhir bulan Shofar karena khawatir tertimpa musibah. Tasyaum inilah yang dilarang dalam agama Islam.
Rasulullah SAW bersabda :
لاَ عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ وَلاَ هَامَةَ وَلاَ صَفَرَ
“Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak ada tiyaroh (mengkaitkan nasib buruk dengan apa yang dilihat atau didengar), tidak ada burung hantu (yang menunjukkan akan ada anggota keluarga yang mati), dan tidak ada kesialan di bulan shafar” (HR. Bukhari dan Muslim).
Karena itulah, silahkan tetap beraktivitas seperti biasanya. Jangan sampai gara-gara ada yang mengatakan bahwa bulan Shofar adalah bulan yang kurang baik, kita jadi enggan keluar rumah.
Mari kita contoh Rasulullah Saw. Beliau menikahkan putri tercinta beliau Sayyidah Fatimah dengan Sayyidina Ali pada bulan Shafar. Artinya sebagai seorang muslim kita harus bersifat optimis, bukan pesimis.
Jika kita ingin mempercayai adanya kesialan, maka ketahuilah kesialan yang sesungguhnya adalah kemaksiatan. Kemaksiatan itulah yang mendatangkan hal-hal yang buruk dalam hidup kita jika tidak kita istighfari dan taubati.
Wallahu 'alam bisshowab
Ditulis oleh :
Hanif Firdaus, Bsc. (Alumni Ponpes Dalwa & Al-Ahgaff University, Khadim Taklim Santai)
Posting Komentar untuk "Amalan dan Doa Rabu Wekasan"