Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimanakah Rasulullah Saw Memperlakukan Wanita & Anak Kecil

Kajian Online bersama Syarifah Salwa Al-Attas

Bagaimanakah Rasulullah Saw Memperlakukan Wanita & Anak Kecil?

Pemateri : Syarifah Salwa Al Attas

(Alumni Daruzzahra, Pimpinan Majelis Nurur Rahmah, Medan)

Notulen : Siti Nursita

____________________

Rosulullah SAW ini dari awal dikatakan oleh Allah SWT dalam firman-nya

وَمَآ أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ 

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (Q.s Al anbiya : 107)

Beliau ini (Rasulullah SAW) Rahmat bagi seluruh semesta alam, bahkan Rasulullah SAW ini Rahmat yang tidak hanya dengan umat yang Islam saja, tapi dengan umat nya yang kafir sekalipun itu Rahmat. 

Ada cerita, bahwasanya Rasulullah SAW tiba-tiba berdiri bahkan menangis ketika ada jenazah nya orang kafir lewat dihadapan beliau, Rasulullah SAW menangis karena "aku menangisi bahwasanya telah lepas satu lagi umatku yang tidak bisa aku selamatkan dan tidak bisa aku beri hidayah" 

Kemudian ada cerita seorang sahabat Nabi SAW yang bernama Abdullah Ibn Mughaffal, beliau ini muka-nya selalu murung, tidak pernah tersenyum, sampai sahabat pun heran, dan juga Rasulullah SAW pun penasaran lalu memanggilnya :

"Wahai Abdullah, saya ingin bertanya, kenapa muka kamu selalu murung? Apa yang menyebabkan kamu tidak senyum sekalipun?" 

Abdullah menjawab dengan merunduk, dan beliau bercerita bahwasanya Abdullah Ibn Mughaffal ini memiliki trauma yang sangat besar, yakni pada jaman dahulu beliau ini kerjanya berdagang, dan pada saat itu istrinya sedang hamil besar dan ditinggal lah istrinya itu untuk berdagang sehingga beliau tidak tahu bagaimana kabar istri dan anak dikandung nya, setelah beliau meninggalkan istri bertahun-tahun, lalu Abdullah ini pulang menemui sang istri dan istrinya ini sudah melahirkan anak perempuan yang pada saat itu anaknya ini sudah berumur 5 tahun, tapi setiap beliau ingat dengan anak ini, Abdullah selalu teringat akan bulian tetangga-nya, yang selalu bilang Ibn Mughaffal ini cemen, tidak mau bunuh anaknya, karena pada saat itu kalau lahir anak perempuan itu semacam hal yang hina. 

Kemudian suatu hari Ibn Mughaffal ini bilang kepada istrinya untuk dandani anak perempuan nya ini, kemudian Ibn Mughaffal membawanya ke bikin yang memang bukit ini tempat orang-orang banyak yang menguburkan anak perempuan hidup-hidup. Lalu pada saat itu Ibn Mughaffal ini mengubur dan memasukannya kedalam galian kubur itu. 

Pada saat bercerita kepada Rasulullah SAW, Ibn Mughaffal ini sambil menangis. Kemudian Rasulullah mengatakan hal yang tak disangka-sangka "Kamu tahu Ibn Mughaffal, seandainya kejadian itu terjad ketika aku sudah diutus menjadi Nabi maka aku tidak akan segan-segan memperlakukan hal yang sama dengan kamu memperlakukan anak mu". 

Saking Rasulullah SAW menghormati dan menghargai anak-anak perempuan, memuliakan perempuan. 

Bagaimana Islam Memuliakan Wanita?

Syariat yang pertama turun :

1. Taat kepada Allah SWT

2. Nabi Muhammad SAW utusan Allah, taat kepada Rasulullah SAW

3. Dilarang mengubur hidup-hidup bayi perempuan yang lahir

Rasulullah SAW bersabda :

Kalau diantara kalian ada yang memiliki anak perempuan 3 orang dan anak perempuan ini kalian rawat, kalian didik sampai anak perempuan ini punya taqwa kepada Allah ta'ala, takut kepada Allah ta'ala, dan menjunjung tinggi Rasulullah SAW dan juga anak perempuan ini bisa menjaga auratnya dan juga kehormatannya, maka kalian sebagai orang tua akan dihalangi daripada neraka.

Dan juga sekalipun 2 anak perempuan, bahkan ada lagi riwayat yang mengatur bahwa sekalipun hanya satu anak perempuan, maka itu sudah menjadi penghalang kita daripada neraka, dengan benar-benar mendidiknya, dengan kita benar-benar menjaganya, dan anak perempuan ini hanya menyembah kepada Allah SWT, shalat 5 waktu, puasa dan menjaga kehormatannya. 

Ketika kita menjadi istri pun Rasulullah SAW memuliakan kita, bukan sekedar anak perempuan, tetapi ketika kita taat kepada suami, puasa di bulan Ramadhan, shalat lima waktu, menjaga kemaluan dan kehormatan-nya, maka kata Rasulullah SAW ketika 4 hal ini sudah kita lakukan, maka kamu bisa masuk syurga dari pintu manapun yang kau mau.

Ketika kita menjadi seorang wanita yang menjadi seorang ibu, Rasulullah juga memuliakan perempuan sebagai seorang ibu

Sampai pernah sahabat nanya kepada Rosulullah SAW "Yaa Rasulullah  siapa sih orang yang paling pantas mendapatkan kebaikan dariku ?"

Ibumu

Ibumu

Ibumu 

Baru setelahnya Ayahmu

Kenapa ibu se-spesial itu ??

Karena tidak ada orang laki-laki yang bisa mengandung, melahirkan, dan menyusui. Sehingga Allah SWT mengangkat derajat mereka para ibu. 

Setelah datangnya Rasulullah SAW semua perempuan dihormati, diagungkan, bahkan Rasulullah SAW memerintahkan kepada seluruh perempuan untuk menutup auratnya supaya perempuan itu terhormat. 

"Seorang perempuan ketika aurat nya tertutup dan semuanya baik, menjaga kehormatan dan kemaluan-nya, maka ini jauh lebih mulia daripada perempuan yang membuka auratnya". 

Bahwasanya Rasulullah SAW sudah berjuang yang awalnya perempuan itu di hinakan sampai akhirnya perempuan itu dimulyakan, tapi kita nya kurang bersyukur, kita yang mungkin belum mendapatkan hidayah nya Allah SWT. 

Bagaimana Islam Memuliakan Anak Kecil?

Rasulullah SAW ini jika jumpa dengan anak kecil Rasulullah SAW selalu mengucapkan salam, dan tidak pernah merasa bahwa itu cuma anak kecil saja. 

Rasulullah SAW ketika sujud dalam shalatnya ini lama sekali, sehingga sahabat mempertanyakan kenapa sujud nya Rasulullah SAW lama sekali, kemudian Rasulullah SAW mengatakan bahwasanya "ketika tadi aku sujud ada Husein yang naik keatas pundak-ku dan aku membiarkan dia diatas pundak-ku sampai Husein pergi baru aku selesaikan shalatku"

Pernah juga ketika sholat, Rasulullah SAW meng-imami orang-orang termasuk makmum nya itu ada perempuan, kemudian ketika sholat itu Rosulullah SAW mendengar anak kecil menangis yang tadinya Rasulullah SAW ingin di perlama shalatnya, tapi ketika dengar anak kecil menangis, Rasulullah SAW mempercepat shalatnya tapi bukan berarti tidak khusyu dalam shalatnya, karena beliau tahu bagaimana seorang ibu mendengar anaknya nangis dan pastinya seorang ibu itu risau. 

Kita ini sudah punya panutan idola yang se-Luar Biasa Rosulullah SAW. Lantas kenapa kita masih meng-idolakan orang orang yang diluar jalur itu, orang-orang yang mungkin merendahkan kaum wanita? 

Rasulullah mengatakan : 

"Sebaik-baik laki-laki adalah laki-laki yang paling baik dengan wanitanya"

Dan inilah yang semestinya kita contoh, kita teladani, kita tiru. bukan siapapun tokoh diluar sana yang tidak mendekatkan kita dengan Rosulullah SAW bahkan malah jauh dengan Rosulullah SAW. 

"Jangan sampai hati kita kosong, sering sering lah mengingat Nabi SAW, shalawat kepada Nabi SAW, mengucap dzikir kepada Allah SWT, karena orang yang rajin bershalawat, orang-orang yang menempatkan Rosulullah SAW di lisan dan hatinya maka hatinya itu akan dijaga oleh Allah SWT, hatinya akan dijaga senantiasa bersih"

Ada satu cerita ada seorang anak yang ketika di akhir hayatnya itu tidak bisa di talkin sampai Rosulullah SAW heran, kemudian bertanya kepada para sahabat apakah ibunya dari anak ini masih ada ? Kemudian sahabat menjawabnya masih ada, lalu Rosulullah SAW menyuruhnya untuk menanggil ibunya dari anak itu. 

Kemudian Nabi SAW bertanya "Wahai ibu ini anakmu ini saya coba talkin tapi tidak bisa, apakah dia punya salah sama engkau wahai ibu?" 

Kemudian ibu itu menjawab : 

"Iya yaa Rasulullah anak saya ini setelah menikah segala-galanya istrinya, dan saya ini di abaikan seolah-olah saya ini tidak ada" 

Kemudian Rosulullah SAW paham kenapa anak ini tidak bisa ditalkin lalu Rosulullah SAW menanyakan kepada ibunya apakah ibunya ini memaafkan anaknya, kemudian jawabannya ibu itu tetap tidak mau memaafkannya. 

Kemudian Rasulullah SAW bilang ke sahabat dan menyuruh untuk mengumpulkan kayu-kayu untuk bakar anak ini. 

Kemudian ibu ini bertanya "yaa Rasulullah engkau akan membakar anakku?"

Rasulullah SAW menjawab "Iya ibu, kalau memang ibu tidak mau memaafkannya, karena anak ini ditalkin tidak bisa, apapun tidak bisa, yasudah saya bakar saja . (Meskipun ini hanya gertakan saja)

Kemudian setelah kayu ini terkumpul, 

Tiba-tiba Ibunya bilang bahwasanya ibu nya memaafkan anaknya dan memohon untuk tidak membakar anaknya.

Kemudian Ketika Rosulullah SAW men-talkin  anaknya dan seketika itu qnaknya ini bisa mengucap syahadat, kemudian anaknya meninggal dunia. 

Penutup

Dengan datang nya Rasulullah SAW

- Seluruh alam semesta ini bergembira

Bersyukur

- Kita kaum wanita jadi dihargai tidak lagi direndahkan

- Kita menjadi tahu bagaimana caranya berbakti kepada suami 

- Kita bisa hidup enak

- Kita wanita lebih dihargai dan disayangin

- Kita menjadi tahu bagaimana mulianya seorang wanita ketika menjadi ibu.

Wallahu a'lam bisshawab

____________________

Demikianlah rangkuman kajian online bersama Syarifah Salwa Al-Attas dengan tema "Bagaimanakah Rasulullah Saw Memperlakukan Wanita & Anak Kecil?"

Semoga bermanfaat 

Posting Komentar untuk "Bagaimanakah Rasulullah Saw Memperlakukan Wanita & Anak Kecil"